Kelas: 1KA07
NPM: 15116594
Suku Betawi
Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan
bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi
adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan
oleh Belanda ke Batavia Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi
sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta.
Kata Betawi
digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu
Kreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya
berasal dari kata "Batavia," yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan
oleh Belanda.
Sejarah
Suku Betawi
Diawali oleh
orang sunda (mayoritas), sebelum abad ke-16 dan masuk ke
dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian pakuan Pajajaran. Selain
orang sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir
utara jawa, dari berbagai pulau indonesia timur, dari malaka di
semenanjung malaya, bahkan dari tiongkok serta gujarat di india.
Selain itu, perjanjian antara surawisesa
(raja kerajaan sunda) dengan bangsa portugis pada tahun 1512 yang membolehkan
portugis untuk membangun suatu komunitas di sunda kalapa mengakibatkan
perkawinan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa portugis yang
menurunkan darah campuran portugis. Dari komunitas ini lahir musik keroncong.
Setelah VOC menjadikan
batavia sebagai pusat kegiatan niaganya, belanda memerlukan banyak tenaga kerja
untuk membuka lahan pertanian dan membangun roda perekonomian kota ini. Ketika
itu VOC banyak membeli budak dari penguasa bali, karena saat itu di bali masih
berlangsung praktik perbudakan. Itulah penyebab masih tersisanya kosa kata dan
tata bahasa bali dalam bahasa betawi kini. Kemajuan perdagangan batavia menarik
berbagai suku bangsa dari penjuru nusantara hingga tiongkok, arab dan india
untuk bekerja di kota ini. Pengaruh suku bangsa pendatang asing tampak jelas
dalam busana pengantin betawi yang banyak dipengaruhi unsur arab dan tiongkok.
Berbagai nama tempat di jakarta juga menyisakan petunjuk sejarah mengenai
datangnya berbagai suku bangsa ke batavia; kampung melayu, kampung bali,
kampung ambon, kampung jawa, kampung makassar dan kampung bugis. Rumah bugis di bagian utara jl.
Mangga dua di daerah kampong bugis yang dimulai pada
tahun 1690. Pada awal abad ke 20 ini masih terdapat beberapa rumah seperti
ini di daerah kota
Adat istiadat Suku Betawi
Hidup orang Betawi
terdapat upacara-upacara adat baik yang sakral maupun yang tidak.
Upacara-upacara itu merupakan fase-fase atau fragmen fragmen kecil yang sudah
mendarah daging sehingga akan terasa ganjil jika orang Betawi tidak
melaksanakannya dalam perjalanan hidupnya. Dikalangan orang Betawi adat
kebiasaan dan upacaranya merupakan ciri penanda yang khas, berbeda dengan yang
terdapat pada suku bangsa lain.
Berikut beberapa adat kebiasaan Betawi ataupun upacara lingkaran hidup
individu:
1. Mapas
Upacara yang dilakukan apabila ada seorang ibu
yang baru melahirkan. Pada upacara ini, si ibu yang baru melahirkan diharuskan
memakan “sayur papasan” yang isinya terdiri dari berbagai macam sayur mayur
agar si ibu tetap sehat, demikianjuga bayi yang baru dilahirkannya.
2. Puput Puser
Atau
“puputan” adalah suatu upacara yang dilakukan apabila tali pusat bayi sudah
lepas (puput). Orang Betawi mengadakan selamatan ala kadamya.
3. Aqiqah
Upacara selametan untuk anak yang baru
dilahirkan dengan memotong kambing, laki-laki 2 ekor kambing, perempuan 1 ekor
kambing. Seperti yang diajarkanjuga dalam agama Islam. Serta Suatu upacara bagi
anak bayi berusia 40 hari, yaitu upacara menyukur rambut bayi.
4. Upacara sunatan
Di masyarakat Betawi, sunat diartikan sebagai
pembeda. Maksudnya, pembeda usia antara anak-anak dengan seseorang yang sudah
akil balig. Orangtuanya berembuk atau berdiskusi dan bermusyawarah dengan tetua
atau sesepuh kampung untuk melaksanakan upacara sunat.
5. Upacara Nujuh Bulanan
Upacara yang berkaitan dengan
masa kehamilan 7 bulan. Nujuh diambil dari jumlah hari yang berjumlah 7 hari.
Bilangan tujuh dipakai sebagai patokan pada upacara nujuh bulan. Maksud upacara
untuk mendapatkan rasa aman dengan membaca Al-Quran surah Yunus dan Maryam. Agar
anaknya jika perpempuan akan secantik Maryam dan Nabi Yunus as. Tuhan, memohon
keberkahan dan perlindungan pada-Nya agar anak yang akan dilahirkan kelak bisa
lahir dengan selamat, menjadi anak yang sholeh , berbudi luhur dan patuh kepada
kedua orang tuanya.
Makanan khas Betawi
Ø Kerak Telor
Makanan khas betawi ini cukup mirip dengan martabak, yang membedakan
keduanya terdapat pada isian dan cara membuatnya. Biasanya makanan khas betawi
ini berisi ketan dan ubi. Dan cara memasak kerak telor ini dengan memanaskannya
di atas tungku arang. Cukup alami bukan cara pembuatannya.
Ø Gado-gado
Makanan khas betawi ini berisi lontong atau
ketupat, sayuran, kerupuk dan ditaburi bawang goreng. Makanan khas betawi ini
bisa saja disantap saat sarpan, makan siang, bahkan bisa juga untuk makan
malam. Di daerah jakarta sangat mudah menemukan makanan khas betawi yang satu
ini. Kamu bisa saja menemukan gado-gado di restoran, warung ataupun penjual
dengan gerobak.
Ø
Semur Jengkol
Masakan khas betawi lain mungkin ada kembarannya di daerah lain, tetapi
semur jengkol hanya bisa kamu dapati di daerah Betawi saja. Orang Betawi mampu
menyulap jengkol menjadi hidangan semur yang sangat lezat.
Jengkol memang memiliki bau yang khas. Nah, Untuk menghilangkan bau,
biasanya jengkol di rendam kedalm air kapur atau air dari rebusan tangkai padi.
Pada zaman Dahulu, daerah Pondok Gede dan Lubang Buaya merupakan daerah di
Jakarta yang banyak terdapat pohon jengkol. Hingga sekatang jengkol menjadi makanan
khas betawi yang paling populer.
Ø Soto Betawi
soto adalah masakan daging yang berkuah.
Di daerah jakarta terdapat pula makanan khas betawi yang sangat enak dan juga
populer, yaitu soto betawi. Memang ya nama Betawi mempunyai ke khassan tersendiri.
Biasanya Soto Betawi berkuah santan
dengan isi daging sapi, tomat, dan kentang. Rasa makanan khas betawi ini sangat
lezat dan gurih. Daging soto betawi ini terasa empuk, dan kuahnya terasa gurih.
Ø
Roti
Buaya
Roti buaya merupakan makanan khas masyarakat Betawi, terutama ketika
masyarakat Betawi ingin melangsungkan acara pelamaran dan pernikahan roti buaya
merupakan menu wajib yang harus ada di dalam acara tersebut.
Pakaian khas Betawi
Pakaian Pria:
v
Baju koko atau
sadariah
Baju koko adat betawi yang biasa dikenakan bernama
juga sadariah. Bentuknya mirip sekali dengan baju koko pada umumnya, hanya saja
baju koko adat betawi ini berwarna polos.
v Celana Batik
Celana batik yang dipakai oleh orang betawi adalah celana
kolor batik yang panjang. Dengan warna tidak terlalu ramai, umumnya hanya
berwarna putih, coklat, dan hitam.
v Sorban/selendang
Adalah kain yang menyerupai selendang ditempatkan
pada pundak/di kalungkan pada leher.
v Kopya/Peci
Kopyah bisa juga disebut peci yang dikenakan pada
umumnya berwarna hitam dan merah berbahan beludru yang menjadi ciri khas adat
masyarakat betawi.
Pakaian Wanita:
· Pakaian
kurung/dinamakan Baju kurung berlengan pendek.
Baju
kurung yang digukanakan mempunyai lengan pendek, tak jarang ditambahkan saku
pada bagian depannya dengan warna-warna yang mencolok.
·
Kain Sarung
Batik
Kain
sarung batik yang biasa dipakai di kepala para wanita betawi umumnya bercorak
geometri dengan warna-warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju kurung
yang sedang dipakai.
·
Kerudung
Kerudung
yang dikenakan wanita betawi yaitu selendang yang di pakai pada kepala para
wanita betawi. Untuk warnanya biasanya diserasikan dengan baju kurung yang
sedang/akan mereka kenakan.
Pakaian adat betawi untuk bangsawan (pakaian resmi):
Pakaian bangsawan sebenarnya adalah pakaian resmi
yang dulunya hanya dikenakan oleh para demang. Pada saat ini pakaian yang
bernama baju ujung serong ini telah resmi digunakan sebagai pakaian PNS pemda
DKI jakarta untuk dikenakan pada hari-hari tertentu.
Pakaian ujung serong hanya dikenakan oleh para
bangsawan laki-laki, sementara untuk wanita digunakan varian pakaian yang sama
dengan pakaian keseharian yakni baju kurung, kain batik, selendang, dan
kerudung, dan dilengkapi dengan perhiasan emas mulai dari kalung, gelang,
cincin dan giwang.
Baju pengantin khas betawi:
Pakaian yang dikenakan blus bergaya China dengan
bahan utama satin berwarna cerah. Untuk bawahannya menggunakan rok atau bernama
Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering dipakai adalah
hitam dan merah.
Pada baju pengantin, terlihat proses asimilasi dari
berbagai kelompok etnis pembentuk adat masyarakat betawi. Pakaian yang
dikenakan penhantin pria terdiri dari : sorban, jubah panjang serta celana
panjang yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.
Budaya suku Betawi
⇁ Tari Yaipong
Tarian Yapong pertama kali diciptakan oleh Bagong Kusudiardjo pada tahun
1975. Tari ini biasanya diadakan ketika mendekati hari ulang tahun kota
Jakarta. Nah, saat itu biasanya Dinas Kebudayaan mempersiapkan beberapa tari
daerah dari berbagai belahan Indonesia.
Sampai sekarang tarian ini menjadi khas tarian tradisional Betawi,
instrumen yang digunakan dalam tarian ini adalah Rebana Biang, Rebana
Ketimpring dan Rebana Hadroh. Seiring dengan zaman, yapong dimasukan ke tarian
dance untuk memadukan tradisional dan modern menjadi seni kontemporer.
⇁ Tari Sirih Kuning
Nama tari sirih kuning diduga
digunakan saat zaman dulu ketika prosesi pernikahan adat Betawi sirih dare yang
berwarna kuning diberikan dari calon mempelai pria ke calon mempelai wanita.
Dan dikembangkan menjadi sebuah tarian asal betawi hasil kombinasi dari tari
cokek. Tarian ini biasanya mempertunjukan sepasang penari wanita dan laki-laki.
Rumah Adat Betawi
Rumah Gudang. sudah bisa di tebak dari namanya, Rumah adat betawi
yang ini berdiri di atas tanah yang berbentuk persegi panjang, rumahnya
memanjang depan ke belakang. Atap rumahnya tampak seperti pelana kuda atau
perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil.
Rumah Betawi berstruktur rangka kayu atau bambu,
sementara alasnya berupa tanah dan di tekel atau di semen. Keunikannya dan ciri
khas dari rumah betawi terletak pada lisplank rumah ini adalah terbuat dari
material kayu papan yang diukir dengan ornamen segitiga berjajar yang diberi
nama ’gigi balang’ khas banget betawinya. Di bagian tengah dari rumah tersebut
di pakai sebagai ruang tinggal di dalamnya ada kamar tidur, ruang makan, dapur
dan kamar mandi dibatasi dinding kayu tertutup dan beberapa jendela untuk
ventilasi udara, di luarnya merupakan terasi-teras terbuka yang dikelilingi
pagar karawang rendah yang juga bermaterialkan kayu, genteng untuk atab rumah
bermaterialkan tanah. Dinding bagian depan dari rumah ini biasanya bersistem
knock down atau bisa di bongkar pasang berguna jika pemilik rumah
menyelenggarakan hajatan yang membutuhkan ruang lebih luas.
Alat Musik Betawi
Rebana merupakan salah satu
dari sekian banyak seni tradisional yang ada di berbagai daerah Indonesia yang
bernafaskan keislaman. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura
sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin.
Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana
juga dijadikan sebagai lambang kota tersebut.
Kebiasaan suku
betawi
Suku betawi memiliki banyak serangkaian prosesi dalam akad pernikahan.
Didahului masa perkenalan melalui “Mak Comblang”. Dilanjutkan lamaran, pingitan,
upacara siraman. Prosesi potong cuntung atau ngerik bulu kalong dengan uang
logam yang diapit lalu digunting. Kemudian dilanjutkan dengan malam pacar,
malam dimana mempelai wanita memerahkan kuku kaki dan tangannya dengan pacar.
Puncak adat betawi adalah Akad nikah.
Pada prosesi ini mempelai pria betawi tidak boleh sembarangan memasuki
kediaman mempelai wanita. Maka, kedua belah pihak memiliki jagoan-jagoan untuk
bertanding, yang dalam upacara adat dinamakan “Buka Palang Pintu”. Pada prosesi
tersebut, terjadi dialog antara jagoan pria dan jagoan wanita, kemudian
ditandai pertandingan silat serta dilantunkan tembang Zike atau lantunan
ayat-ayat Al Quran. Semua itu merupakan syarat di mana akhirnya mempelai pria
diperbolehkan masuk untuk menemui orang tua mempelai wanita.
Pada saat akad nikah, mempelai wanita Betawi memakai baju kurung dengan
teratai dan selendang sarung songket. Kepala mempelai wanita dihias sanggul
sawi asing serta kembang goyang sebanyak 5 buah, serta hiasan sepasang burung
Hong. Kemudian pada dahi mempelai wanita diberi tanda merah berupa bulan sabit
yang menandakan bahwa ia masih gadis saat menikah.
setelah pasangan memepelai resmi berstatus suami dan istri, mereka tidak
langsung bisa melakukan hubungan badan. Aturannya ialah sang istri harus jual
mahal terhadap ajakan suami untuk melakukan hubungan intim, sehingga sang suami
harus melwati ‘malem negor’, yakni merayu sampai sang istri luluh hatinya dan
mau diajak masuk kamar. Tak hanya dengan sekadar kata-kata, ‘uang tegor’ pun menjadi
bagian dari bujuk rayu sang suami.
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar