Jumat, 31 Maret 2017

Budaya Betawi

Nama: Nurmaulidya Marhayadi
Kelas: 1KA07
NPM: 15116594

Suku Betawi
        
       Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta.
      Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata "Batavia," yaitu nama kuno Jakarta yang diberikan oleh Belanda.


Sejarah Suku Betawi
      
Diawali oleh orang sunda (mayoritas), sebelum abad ke-16 dan masuk ke dalam Kerajaan Tarumanegara serta kemudian pakuan Pajajaran. Selain orang sunda, terdapat pula pedagang dan pelaut asing dari pesisir utara jawa, dari berbagai pulau indonesia timur, dari malaka di semenanjung malaya, bahkan dari tiongkok serta gujarat di india.
      Selain itu, perjanjian antara surawisesa (raja kerajaan sunda) dengan bangsa portugis pada tahun 1512 yang membolehkan portugis untuk membangun suatu komunitas di sunda kalapa mengakibatkan perkawinan campuran antara penduduk lokal dengan bangsa portugis yang menurunkan darah campuran portugis. Dari komunitas ini lahir musik keroncong.
     Setelah VOC menjadikan batavia sebagai pusat kegiatan niaganya, belanda memerlukan banyak tenaga kerja untuk membuka lahan pertanian dan membangun roda perekonomian kota ini. Ketika itu VOC banyak membeli budak dari penguasa bali, karena saat itu di bali masih berlangsung praktik perbudakan. Itulah penyebab masih tersisanya kosa kata dan tata bahasa bali dalam bahasa betawi kini. Kemajuan perdagangan batavia menarik berbagai suku bangsa dari penjuru nusantara hingga tiongkok, arab dan india untuk bekerja di kota ini. Pengaruh suku bangsa pendatang asing tampak jelas dalam busana pengantin betawi yang banyak dipengaruhi unsur arab dan tiongkok. Berbagai nama tempat di jakarta juga menyisakan petunjuk sejarah mengenai datangnya berbagai suku bangsa ke batavia; kampung melayu, kampung bali, kampung ambon, kampung jawa, kampung makassar dan kampung bugis. Rumah bugis di bagian utara jl. Mangga dua di daerah kampong bugis yang dimulai pada tahun 1690. Pada awal abad ke 20 ini masih terdapat beberapa rumah seperti ini di daerah kota


Adat istiadat Suku Betawi

Hidup orang Betawi terdapat upacara-upacara adat baik yang sakral maupun yang tidak. Upacara-upacara itu merupakan fase-fase atau fragmen­ fragmen kecil yang sudah mendarah daging sehingga akan terasa ganjil jika orang Betawi tidak melaksanakannya dalam perjalanan hidupnya. Dikalangan orang Betawi adat kebiasaan dan upacaranya merupakan ciri penanda yang khas, berbeda dengan yang terdapat pada suku bangsa lain.

Berikut beberapa adat kebiasaan Betawi ataupun upacara lingkaran hidup individu:
1.      Mapas
    
      Upacara yang dilakukan apabila ada seorang ibu yang baru melahirkan. Pada upacara ini, si ibu yang baru melahirkan diharuskan memakan “sayur papasan” yang isinya terdiri dari berbagai macam sayur mayur agar si ibu tetap sehat, demikianjuga bayi yang baru dilahirkannya.

2.      Puput Puser

     Atau “puputan” adalah suatu upacara yang dilakukan apabila tali pusat bayi sudah lepas (puput). Orang Betawi mengadakan selamatan ala kadamya.

3.      Aqiqah
    

      Upacara selametan untuk anak yang baru dilahirkan dengan memotong kambing, laki-laki 2 ekor kambing, perempuan 1 ekor kambing. Seperti yang diajarkanjuga dalam agama Islam. Serta Suatu upacara bagi anak bayi berusia 40 hari, yaitu upacara menyukur rambut bayi.

4.       Upacara sunatan


     Di masyarakat Betawi, sunat diartikan sebagai pembeda. Maksudnya, pembeda usia antara anak-anak dengan seseorang yang sudah akil balig. Orangtuanya berembuk atau berdiskusi dan bermusyawarah dengan tetua atau sesepuh kampung untuk melaksanakan upacara sunat.

5.      Upacara Nujuh Bulanan
     Upacara yang berkaitan dengan masa kehamilan 7 bulan. Nujuh diambil dari jumlah hari yang berjumlah 7 hari. Bilangan tujuh dipakai sebagai patokan pada upacara nujuh bulan. Maksud upacara untuk mendapatkan rasa aman dengan membaca Al-Quran surah Yunus dan Maryam. Agar anaknya jika perpempuan akan secantik Maryam dan Nabi Yunus as. Tuhan, memohon keberkahan dan perlindungan pada-Nya agar anak yang akan dilahirkan kelak bisa lahir dengan selamat, menjadi anak yang sholeh , berbudi luhur dan patuh kepada kedua orang tuanya.


Makanan khas Betawi

Ø  Kerak Telor
     

Makanan khas betawi ini cukup mirip dengan martabak, yang membedakan keduanya terdapat pada isian dan cara membuatnya. Biasanya makanan khas betawi ini berisi ketan dan ubi. Dan cara memasak kerak telor ini dengan memanaskannya di atas tungku arang. Cukup alami bukan cara pembuatannya.
Ø  Gado-gado
    

       Makanan khas betawi ini berisi lontong atau ketupat, sayuran, kerupuk dan ditaburi bawang goreng. Makanan khas betawi ini bisa saja disantap saat sarpan, makan siang, bahkan bisa juga untuk makan malam. Di daerah jakarta sangat mudah menemukan makanan khas betawi yang satu ini. Kamu bisa saja menemukan gado-gado di restoran, warung ataupun penjual dengan gerobak.

Ø  Semur Jengkol
    

        Masakan khas betawi lain mungkin ada kembarannya di daerah lain, tetapi semur jengkol hanya bisa kamu dapati di daerah Betawi saja. Orang Betawi mampu menyulap jengkol menjadi hidangan semur yang  sangat lezat.
        Jengkol memang memiliki bau yang khas. Nah, Untuk menghilangkan bau, biasanya jengkol di rendam kedalm air kapur atau air dari rebusan tangkai padi. Pada zaman Dahulu, daerah Pondok Gede dan Lubang Buaya merupakan daerah di Jakarta yang banyak terdapat pohon jengkol. Hingga sekatang jengkol menjadi makanan khas betawi yang paling populer.
Ø  Soto Betawi
       

       soto adalah masakan daging yang berkuah. Di daerah jakarta terdapat pula makanan khas betawi yang sangat enak dan juga populer, yaitu soto betawi. Memang ya nama Betawi mempunyai ke khassan tersendiri.
       Biasanya Soto Betawi berkuah santan dengan isi daging sapi, tomat, dan kentang. Rasa makanan khas betawi ini sangat lezat dan gurih. Daging soto betawi ini terasa empuk, dan kuahnya terasa gurih.

Ø  Roti Buaya
        
       Roti buaya merupakan makanan khas masyarakat Betawi, terutama ketika masyarakat Betawi ingin melangsungkan acara pelamaran dan pernikahan roti buaya merupakan menu wajib yang harus ada di dalam acara tersebut.


Pakaian khas Betawi

Pakaian Pria:


v  Baju koko atau sadariah
Baju koko adat betawi yang biasa dikenakan bernama juga sadariah. Bentuknya mirip sekali dengan baju koko pada umumnya, hanya saja baju koko adat betawi ini berwarna polos.
v  Celana Batik
Celana batik yang dipakai oleh orang betawi adalah celana kolor batik yang panjang. Dengan warna tidak terlalu ramai, umumnya hanya berwarna putih, coklat, dan hitam.
v  Sorban/selendang
Adalah kain yang menyerupai selendang ditempatkan pada pundak/di kalungkan pada leher.
v  Kopya/Peci
Kopyah bisa juga disebut peci yang dikenakan pada umumnya berwarna hitam dan merah berbahan beludru yang menjadi ciri khas adat masyarakat betawi.

Pakaian Wanita:

·        Pakaian kurung/dinamakan Baju kurung berlengan pendek.
Baju kurung yang digukanakan mempunyai lengan pendek, tak jarang ditambahkan saku pada bagian depannya dengan warna-warna yang mencolok.
·         Kain Sarung Batik
Kain sarung batik yang biasa dipakai di kepala para wanita betawi umumnya bercorak geometri dengan warna-warna yang cerah untuk dipadupadankan dengan baju kurung yang sedang dipakai.
·         Kerudung
Kerudung yang dikenakan wanita betawi yaitu selendang yang di pakai pada kepala para wanita betawi. Untuk warnanya biasanya diserasikan dengan baju kurung yang sedang/akan mereka kenakan.

Pakaian adat betawi untuk bangsawan (pakaian resmi):


          Pakaian bangsawan sebenarnya adalah pakaian resmi yang dulunya hanya dikenakan oleh para demang. Pada saat ini pakaian yang bernama baju ujung serong ini telah resmi digunakan sebagai pakaian PNS pemda DKI jakarta untuk dikenakan pada hari-hari tertentu.
          Pakaian ujung serong hanya dikenakan oleh para bangsawan laki-laki, sementara untuk wanita digunakan varian pakaian yang sama dengan pakaian keseharian yakni baju kurung, kain batik, selendang, dan kerudung, dan dilengkapi dengan perhiasan emas mulai dari kalung, gelang, cincin dan giwang.

 Baju pengantin khas betawi:


        Pakaian yang dikenakan blus bergaya China dengan bahan utama satin berwarna cerah. Untuk bawahannya menggunakan rok atau bernama Kun yang berwarna gelap dengan model duyung. Warna yang sering dipakai adalah hitam dan merah.
        Pada baju pengantin, terlihat proses asimilasi dari berbagai kelompok etnis pembentuk adat masyarakat betawi.  Pakaian yang dikenakan penhantin pria terdiri dari : sorban, jubah panjang serta celana panjang yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Arab.


Budaya suku Betawi


 Tari Yaipong

       Tarian Yapong pertama kali diciptakan oleh Bagong Kusudiardjo pada tahun 1975. Tari ini biasanya diadakan ketika mendekati hari ulang tahun kota Jakarta. Nah, saat itu biasanya Dinas Kebudayaan mempersiapkan beberapa tari daerah dari berbagai belahan Indonesia.
      Sampai sekarang tarian ini menjadi khas tarian tradisional Betawi, instrumen yang digunakan dalam tarian ini adalah Rebana Biang, Rebana Ketimpring dan Rebana Hadroh. Seiring dengan zaman, yapong dimasukan ke tarian dance untuk memadukan tradisional dan modern menjadi seni kontemporer.

Tari Sirih Kuning

        Nama tari sirih kuning diduga digunakan saat zaman dulu ketika prosesi pernikahan adat Betawi sirih dare yang berwarna kuning diberikan dari calon mempelai pria ke calon mempelai wanita. Dan dikembangkan menjadi sebuah tarian asal betawi hasil kombinasi dari tari cokek. Tarian ini biasanya mempertunjukan sepasang penari wanita dan laki-laki.


Rumah Adat Betawi


       Rumah Gudang. sudah bisa di tebak dari namanya, Rumah adat betawi yang ini berdiri di atas tanah yang berbentuk persegi panjang, rumahnya memanjang depan ke belakang. Atap rumahnya tampak seperti pelana kuda atau perisai, dan di bagian muka rumah terdapat atap kecil.
         Rumah Betawi berstruktur rangka kayu atau bambu, sementara alasnya berupa tanah dan di tekel atau di semen. Keunikannya dan ciri khas dari rumah betawi terletak pada lisplank rumah ini adalah terbuat dari material kayu papan yang diukir dengan ornamen segitiga berjajar yang diberi nama ’gigi balang’ khas banget betawinya. Di bagian tengah dari rumah tersebut di pakai sebagai ruang tinggal di dalamnya ada kamar tidur, ruang makan, dapur dan kamar mandi dibatasi dinding kayu tertutup dan beberapa jendela untuk ventilasi udara, di luarnya merupakan terasi-teras terbuka yang dikelilingi pagar karawang rendah yang juga bermaterialkan kayu, genteng untuk atab rumah bermaterialkan tanah. Dinding bagian depan dari rumah ini biasanya bersistem knock down atau bisa di bongkar pasang berguna jika pemilik rumah menyelenggarakan hajatan yang membutuhkan ruang lebih luas.


Alat Musik Betawi

        Rebana merupakan salah satu dari sekian banyak seni tradisional yang ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Kesenian di Malaysia, Brunei, Indonesia dan Singapura sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai lambang kota tersebut.


Kebiasaan suku betawi

Suku betawi memiliki banyak serangkaian prosesi dalam akad pernikahan. Didahului masa perkenalan melalui “Mak Comblang”. Dilanjutkan lamaran, pingitan, upacara siraman. Prosesi potong cuntung atau ngerik bulu kalong dengan uang logam yang diapit lalu digunting. Kemudian dilanjutkan dengan malam pacar, malam dimana mempelai wanita memerahkan kuku kaki dan tangannya dengan pacar. Puncak adat betawi adalah Akad nikah.
Pada prosesi ini mempelai pria betawi tidak boleh sembarangan memasuki kediaman mempelai wanita. Maka, kedua belah pihak memiliki jagoan-jagoan untuk bertanding, yang dalam upacara adat dinamakan “Buka Palang Pintu”. Pada prosesi tersebut, terjadi dialog antara jagoan pria dan jagoan wanita, kemudian ditandai pertandingan silat serta dilantunkan tembang Zike atau lantunan ayat-ayat Al Quran. Semua itu merupakan syarat di mana akhirnya mempelai pria diperbolehkan masuk untuk menemui orang tua mempelai wanita.
Pada saat akad nikah, mempelai wanita Betawi memakai baju kurung dengan teratai dan selendang sarung songket. Kepala mempelai wanita dihias sanggul sawi asing serta kembang goyang sebanyak 5 buah, serta hiasan sepasang burung Hong. Kemudian pada dahi mempelai wanita diberi tanda merah berupa bulan sabit yang menandakan bahwa ia masih gadis saat menikah.
setelah pasangan memepelai resmi berstatus suami dan istri, mereka tidak langsung bisa melakukan hubungan badan. Aturannya ialah sang istri harus jual mahal terhadap ajakan suami untuk melakukan hubungan intim, sehingga sang suami harus melwati ‘malem negor’, yakni merayu sampai sang istri luluh hatinya dan mau diajak masuk kamar. Tak hanya dengan sekadar kata-kata, ‘uang tegor’ pun menjadi bagian dari bujuk rayu sang suami.

Daftar Pustaka:










Tidak ada komentar:

Posting Komentar