ILMU
SOSIAL DASAR
NAMA:
NURMAULIDYA MARHAYADI
UNIVERSITAS
:GUNADARMA
DOSEN
: AHMAD NASHER
PERBEDAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN
Masyarakat adalah
suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat
istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.
Masyarakat dalam arti
luas adalah keseluruhan hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Sedangkan dalam arti sempit, masyarakat
adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
teritorial, bangsa, golongan dan lain sebagainya
Syarat menjadi masyarakat :
1.Mematuhi aturan yang dibuat oleh negara.
2.Mematuhi hak dan kewajiban sebagai
masyarakat.
3.Melindungi negara ditempat masyarakat
tersebut bermukim.
4.Menciptakan lingkungan yang tentram dan
damai.
Berikutnya akan
kita pahami tentang masyarakat menurut jenisnya atau tipenya yang secara umum
dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Masyarakat tradisional (sederhana) dan masyarakat modern.
b. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
a. Masyarakat tradisional (sederhana) dan masyarakat modern.
b. Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan.
Pada mulanya masyarakat kota sebelumnya adalah masyarakat pedesaan, dan
akhirnya masyarakat pedesaan tersebut terbawa sifat-sifat masyarakat perkotaan,
dan melupakan kebiasaan sebagai masyarakat pedesaannya.
Perbedaan masyarakat pedesaan dan kota yaitu bagaimana cara mereka
mengambil sikap dan kebiasaan dalam memecahkan suatu permasalahan.
MASYARAKAT
PERKOTAAN
Membahas masyarakat perkotaan sebetulnya tidak
dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada
hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan
urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan
merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan
majemuk karen terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari
berbagai ras, etnis, dan agama.
Mereka datang ke
kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki
stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila
kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka
memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit
dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata
pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai
swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya.
Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi
masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota
membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan
realistis.
Masyarakat perkotaan sering disebut urban
community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya
serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada
beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
1. kehidupan
keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. orang kota pada
umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota
kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan
paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
3. Jalan pikiran
rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa
interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan
daripada factor pribadi.
4. pembagian kerja
di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
5. kemungkinan-kemungkinan
untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada
warga desa
6. interaksi yang
terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor
pribadi
7. pembagian waktu
yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
8. perubahan-perubahan
sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam
menerima pengaruh dari luar.
MASYARAKAT
PEDESAAN
Secara awam
masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat
primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena
masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah,
teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah
masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana
dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara
sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa
yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di
Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat
mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.
Karakteristik
umum masyarakat pedesaan yaitu msyarakat desa selalu memiliki ciri-ciri dalam
hidup bermasyarakat, yang biasa nampak dalam perilaku keseharian mereka.Pada
situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat dicontohkan pada
kehidupan masyarakat desa di jawa. Namun karakteristik tersebut sudah tidak
berlaku. Berikut ciri-ciri karakteristik masyarakat desa yang terkait dengan
etika dan budaya yang bersifat umum.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa
antara lain :
1. Didalam
masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam
dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas
wilayahnya.
2. Sistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar
warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
4. Masyarakat
tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat,
dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala,
khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini
merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan
ketegangan–ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan
dengan :
–
konflik
–
kontraversi
–
kompetisi
KESIMPULAN
Dalam
masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural
community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Perbedaan tersebut
sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena
dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada
pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat
perkotaan. Kita dapat membedakan antara masyarakat desa dan masyarakat
kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya
sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses
sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan “berlawanan”.
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan
lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan
lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan,
menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama,
hubungan kekerabatan.
Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting.
Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun
terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan
tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping
pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja.
Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang
peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada
kesulitan-kesulitan yang dihadapi. menyatakan bahwa di daerah pedesaan
kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan,
lurah dan sebagainya.
Ada beberapa
ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan
kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat
mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut
sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.
Ciri ciri tersebut antara lain :
Ø jumlah dan kepadatan penduduk
Ø lingkungan hidup
Ø mata pencaharian
Ø corak kehidupan sosial
Ø stratifiksi sosial
Ø mobilitas sosial
Ø pola interaksi sosial
Ø solidaritas sosial
Ø kedudukan dalam hierarki
sistem administrasi nasional.
DAFTAR PUSTAKA
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/perbedaan-masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar