Selasa, 18 Oktober 2016

KEBUDAYAAN

ILMU SOSIAL DASAR

NAMA: NURMAULIDYA MARHAYADI
UNIVERSITAS :GUNADARMA
DOSEN : AHMAD NASHER


KEBUDAYAAN

Di antara beraneka ragam tarian dari pelosok Indonesia, tari saman termasuk dalam kategori seni tari yang sangat menarik. Keunikan Tari Saman ini terletak pada kekompakan gerakannya yang sangat menakjubkan. Para penari saman dapat bergerak serentak mengikuti irama musik yang harmonis. Gerakan-gerakan teratur itu seolah digerakkan satu tubuh, terus menari dengan kompak, mengikuti dendang lagu yang dinamis. Sungguh menarik, bukan? Tak salah jika tari saman banyak memikat hati para penikmat seni tari. Bukan hanya dari Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Sekarang, mari kita ulas lebih dalam lagi mengenai tarian unik ini.





SEJARAH TARI SAMAN

Mengapa tarian ini dinamakan tari Saman? Tarian ini di namakan Saman karena diciptakan oleh seorang Ulama Gayo bernama Syekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo. Awalnya, tarian ini hanyalah berupa permainan rakyat yang dinamakan Pok Ane. Namun, kemudian ditambahkan iringan syair-syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT, serta diiringi pula oleh kombinasi tepukan-tepukan para penari. Saat itu, tari saman menjadi salah satu media dakwah.
Tari saman di masa Kesultanan Aceh hanya ditampilka pada acara perayaan Maulid Nabi Muhammad di surau-surau atau masjid daerah Gayo, namun pada perkembangannya ia juga kemudian dimainkan pada acara umum seperti pesta ulang tahun, pernikahan,khitan, dan acara lainnya hingga sekarang.


Biasanya, tari saman ditampilkan di bawah kolong Meunasah (sejenis surau panggung). Namun seiring perkembangan zaman, tari Saman pun ikut berkembang hingga penggunaannya menjadi semakin sering dilakukan. Kini, tari saman dapat digolongkan sebagai tari hiburan/pertunjukan, karena penampilan tari tidak terikat dengan waktu, peristiwa atau upacara tertentu. 
Sejak 24 November 2011,Tari Saman delah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak benda asal Indonesia oleh UNESCO dalam sidang keenam Komite Antar Negara yang dilaksanakan di Bali. Tarian yang dalam bahasa inggris dikenal dengan nama “Dance of Thousand hand’ ini hingga sekarang masih terus dilestarikan,bukan hanya oleh orang suku Aceh Gayo, tetapi melainkan oleh seluruh masyarakat dunia yang mengagumi keunikannya.
Tari Saman dapat ditampilkan pada setiap kesempatan yang bersifat keramaian dan kegembiraan, seperti pesta ulang tahun, pesta pernikahan, atau perayaan-perayaan lainnya. Untuk tempatnya, tari Saman biasa dilakukan di rumah, lapangan, dan ada juga yang menggunakan panggung.

Tari Saman biasanya ditampilkan dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syekh. Penari Saman dan Syekh harus bisa bekerja sama dengan baik agar tercipta gerakan yang kompak dan harmonis.


ARTI DAN MAKNA TARIAN SAMAN

Terlepas dari beragam keunikannya, tari saman bagi masyarakat Aceh memiliki arti dan makna mendalam. Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, pendidikan dan kebersamaan serta kekompakkan dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius. Pesan dakwah yang terkandung dalam setiap syair juga memiliki nilai sendiri. Nasehat-nasehat dengan makna begitu dalam tersirat kental pada syair-nya.
Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai, tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-petuah dan dakwah.


Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.


1.                  Pada tari Saman, terdapat 5 macam nyanyian : Rengum, yaitu sebagai pembukaan atau mukaddimah dari tari Saman (yaitu setelah dilakukan sebelumnya keketar pidato pembukaan). Rengum ini adalah tiruan bunyi. Begitu berakhir langsung disambung secara bersamaan dengan kalimat yang terdapat didalamnya, antara lain berupa pujian kepada seseorang yang diumpamakan, bisa kepada benda, atau kepada tumbuh-tumbuhan.
2.                  Dering, yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
3.                  Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4.                  Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak.
5.                  Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.


GERAKAN TARI SAMAN

Secara umum terbagi menjadi beberapa unsur, yaitu gerakan tepuk-tangan dan gerak tepuk dada, gerak guncang,gerak kirep, gerak lingang, dan gerak surang-saring. Nama-nama semua gerakan ini berasal dari bahasa Gayo. Yang membuat tari saman begitu unik dan menghadirkan decak kagum bagi yang menyaksikannya yaitu harmoniasi gerakan dalam tariannya yang mengalun cepat bersama syair-syair pengiringnya.
Diduga, ketika menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno, kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. 
Dalam konteks kekinian, tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.

PENARI SAMAN

Pada umumnya, tari Saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki. tetapi jumlahnya harus ganjil. Namun, dalam perkembangan selanjutnya, tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Pendapat Lain mengatakan tarian ini ditarikan kurang dari 10 orang, dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi. 

Namun, perkembangan di era modern menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Di sinilah peran Syeikh, ia harus mengatur gerakan dan menyanyikan syair-syair tari Saman. Syekh adalah pengatur irama gerakan sekaligus pemandu nyanyian atau syair yang mengiringi tarian.


KOSTUM TARI SAMAN

Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga bagian yaitu:

·                     Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
·                     Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam, disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
·                     Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna tersebut mencerminkan kekompakan, kebijaksanaan, keperkasaan, keberanian dan keharmonisan.



LAGU TARI SAMAN

Berbeda dengan tari pada umumnya,pada pertunjukan tari saman asli, anda tidak akan menemukan iringan irama alat musik apapun. Satu-satunya yaitu para penari itu sendiri. Mereka akan bertepuk tangan, tepuk paha, tepuk dada, dan lantai atau kadang menyanyikan syair tersendiri untuk menyingkronkan gerakan antara penari satu dan yang lainnya.
Untuk syair dari nyanyian lagu ini sendiri biasanya merupakan sebuah pepatah dan nasihat yang bermakna begitu dalam. Syair-syair tersebut berisi pesan moril ajaran Islam yang seharusnay diresapi oleh pendengar atau penonton.
Bagi syekh atau pemandu tari, menyanyikan lagu tari saman juga tidak boleh sembarang. Ada 5 aturan atau cara baku yang harus ditaati dalam menyanyikan lagu tari saman. Kelima aturan tersebut yaitu:
Rengtum atau auman yang diawali oleh pemandu.
Deering yaitu rengtum yang segera diikuti oleh semua penari.
Redet atau lagu singkat dengan nada pendek yang dinyanyikan oleh penari tengah.
Syekh atau lagu yang dinyanyikan dengan suara panjang tinggi sebagai tanda perubahan gerakan.
Saur atau lagu yang diulangi bersama oleh semua penari setelah dinyanyikan oleh seorang penari solo.

KESIMPULAN

Tari saman memang sangat menarik. Pertunjukan tari saman tidak hanya populer di ngeri kita sendiri, namun juga di mancanegara seperti Australia dan Eropa. Baru-baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untuk memperingati bencana besar tsunmi pada 24 Desember 2006 . Maka dari itu, kita harus bangga kesenian yang kita miliki, dan melestarikannya agar tidak punah.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar