there's many cute outfit from muslimah all around the world <333
cc: instagram acc @muslimahapparalthings
Rabu, 30 November 2016
Senin, 28 November 2016
almost is never enough💖
Almost
Is Never Enough Lyrics
feat. NATHAN SYKESI'd like to say we gave it a try
I'd like to blame it all on life
Maybe we just weren't right,
But that's a lie,
That's a lie
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later, we'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost
Almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each others arms
And we almost
We almost knew what love was
But almost is never enough
If I could change the world overnight
There'd be no such thing as goodbye
You'll be standing right where you were
And we'd get the chance we deserve
Try to deny it as much as you want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later, we'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost
Almost is never enough
So close to being in love
If I would have known that you wanted me
The way I wanted you, oh
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each others arms
And we almost
We almost knew what love was
But almost is never enough
(Huh) oh, huh oh
(Oh baby) hmm
(You know) oh
(You know baby)
(Almost)
Baby baby baby (is not enough baby)
(You know) huh huh
(Huh yeah)
And we can deny it as much as we want
But in time our feelings will show
'Cause sooner or later, we'll wonder why we gave up
The truth is everyone knows
Almost
Almost is never enough (is never in enough babe)
(We were) so close to being in love (So close)
If I would have known that you wanted me (that you wanted me)
The way I wanted you, babe
Then maybe we wouldn't be two worlds apart
But right here in each others arms
And we we almost
We almost knew what love was (baby)
But almost is never enough
(Huh)
(Oh baby) almost
(You know) hey
(You know baby)
(Almost)
(Is never enough baby) never
(At all)
(Hey ey ey)
Senin, 14 November 2016
cause i can't help falling in love with you...
i loveee this song because twenty one pilots's cover<3!
and there's the lyric...
Wise men say
Only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?
Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you
Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you
For I can't help falling in love with you
Only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I stay?
Would it be a sin
If I can't help falling in love with you?
Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you
Like a river flows
Surely to the sea
Darling, so it goes
Some things are meant to be
Take my hand,
Take my whole life, too
For I can't help falling in love with you
For I can't help falling in love with you
Senin, 07 November 2016
AGAMA DAN IPTEK
ILMU SOSIAL DASAR
NAMA: NURMAULIDYA MARHAYADI
UNIVERSITAS :GUNADARMA
DOSEN : AHMAD NASHER
AGAMA DAN IPTEK
Perkembangan IPTEK, adalah hasil dari segala langkah
dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK
(Agus,1999). Agama yang dimaksud disini ialah agama Islam, yaitu agama yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhamad SAW, untuk mengatur manusia dengan
penciptannya (dengan aqidah dan aturan ibadah), hubungan manusia dengan dirinya
sendiri (dengan aturan akhlak, makanan, dan pakaian), dan hubungan manusia
dengan manusia lainya (dengan aturan mu’amalah dan uqubat/ sistem pidana).
(An-Nabhani, 2001)
Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang melandasi hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) paradigma hubungan antara agama dan IPTEK, (yahya Farghal, dikutip dalam M. Shiddiq Al jawi 2005), yaitu:
a. Paradigma Sekuler
Paradigma Sekuler yaitu paradigma yang memandang agama dan IPTEK terpisah satu sama lain. Sebab dalam ideologi sekularisme bbgarat, agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din and al-hayah). Agama tidak dinafikan eksistensinya, tetapi hanya dibatasi peranannya dalam hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya. Agama tidak mengatur hal umum atau publik, maka dari itu paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak bisa dicampuri dan mengintervensi yang lainya. Agama dan IPTEK sama sekali terpisah baik secara otonologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat suatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).
b. Paradigma Sosialis
Paradigma Sosialisyaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafsirkan eksitensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada dus, tidak ada hubungan dan kaitan apapun dengan IPTEK. Iptek bisa berjalan secara idependen dan lepas secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler diatas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu dinafikan keberadaanya, tapi hanya dibatasi paranannya dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedangkan dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist)dan dibuang sama sekali dari kehidupan.
Berdasarkan paradigma inilah agama tidak ada sangkut pautnya dengan IPTEK. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialisdi dasarkan pada ide dasar materialisme, khususnya materialisme dialektis.
c. Paradigma Islam
Paradigma Islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang terdapat dalam Al-quran dan Al-hadist menjadi idah fikrinya (landasan fikiran), yaitu suatu asas yang diatasnya dibangun seluruh bangunan fikiran dan ilmu pengetahuan manusia (An-nabhani, 2001)
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami dari ayat yang pertama kali turun (artinya):
“Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan”. (QS. Al-Alaq [96]: 1)
Ayat ini berarti manusia telah diperintahkan untuk membaca guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari aqidah Islam, karena iqra haruslah dengan bismirabbika, yaitu tetap berdasarkan iman kepada Allah, yang merupakan asas aqidah Islam (Al-Qashash, 1995: 81).
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa kata putus dalam ilmu pengetahuan bukan berada pada pengetahuan atau filsafat manusia yang sempit, melainkan berada pada ilmu Allah yang mencakup dan meliputi segala sesuatu ( Yahya Farghal, dikutip dalam M.siddiq Aljawi 2005). Firman Allah SWT:
Artinya: “Dan adalah (pengetahuan) Allah maha meliputi segala sesuatu”. (QS. Anisaa [4]: 126).
Itulah paradigma yang dibawa Rasulullah SAW (w. 632 M) yang meletakan aqidah Islam yang berasas Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah SAW sebagai asas ilmu pengetahuan. Beliau mengajak, memeluk aqidah islam lebih dulu, lalu setelah itu menjadikan aqidah tersebut sebagai pondasi dan standar bagi berbagai ilmu pengetahuan. Dengan jelas kita tahu bahwa Rasulullah SAW telah meletakan aqidah Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan, sebab beliau menjelaskan, bahwa fenomena alam adalah tanda keberadaan dan kekuasaan Allah, tidak ada hubungannya dengan nasib seseorang. Hal ini sesuai dengan aqidah muslim yang tertera dalam Al-Quran:
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal”.(QS. Al-Imran [3]: 190).
Inilah paradigma Islam yang menjadikan aqidah Islam sebagai dasar segala pengetahuan seorang muslim. Paradigma inilah yang telah mencetak muslim-muslim yang taat dan soleh, tetapi sekaligus cerdas dalam IPTEK. Itulah hasil dan prestasi cemerlang dari paradigma Islam ini yang dapat dilihat pada masa kejayaan IPTEK dunia Islam antara tahun 700-1400 M. Pada masa inilah dikenal nama Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli kimia termasyhur, Al-Khawarzmi (w. 780) sebagai ahli matematika dan astronomi, Al-Battani (w. 858) sebagai ahli astronomi dan matematika, Al-Razi (w. 884) sebagai pakar kedokteran Ophtamologi, dan kimia. Tsabit bin Qurrah (w. 908) sebagai ahli kedokteran dan tekhnik, dan masih banyak lagi (tentang kejayaan IPTEK dunia Islam, lihat misanya: M. Natsir Arsyad, 1992; Hossein Bahreisj, 1995; Ahmed dkk, 1999; Eugene A. Myres 2003; A. Zahoor, 2003; Gunadi dan Shoelhi, 2003).
Secara garis besar, berdasarkan tinjauan ideologi yang melandasi hubungan keduanya, terdapat 3 (tiga) paradigma hubungan antara agama dan IPTEK, (yahya Farghal, dikutip dalam M. Shiddiq Al jawi 2005), yaitu:
a. Paradigma Sekuler
Paradigma Sekuler yaitu paradigma yang memandang agama dan IPTEK terpisah satu sama lain. Sebab dalam ideologi sekularisme bbgarat, agama telah dipisahkan dari kehidupan (fashl al-din and al-hayah). Agama tidak dinafikan eksistensinya, tetapi hanya dibatasi peranannya dalam hubungan pribadi manusia dengan Tuhannya. Agama tidak mengatur hal umum atau publik, maka dari itu paradigma ini memandang agama dan IPTEK tidak bisa dicampuri dan mengintervensi yang lainya. Agama dan IPTEK sama sekali terpisah baik secara otonologis (berkaitan dengan pengertian atau hakikat suatu hal), epistemologis (berkaitan dengan cara memperoleh pengetahuan), dan aksiologis (berkaitan dengan cara menerapkan pengetahuan).
b. Paradigma Sosialis
Paradigma Sosialisyaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafsirkan eksitensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada dus, tidak ada hubungan dan kaitan apapun dengan IPTEK. Iptek bisa berjalan secara idependen dan lepas secara total dari agama. Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler diatas, tapi lebih ekstrem. Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu dinafikan keberadaanya, tapi hanya dibatasi paranannya dalam hubungan vertikal manusia-tuhan. Sedangkan dalam paradigma sosialis, agama dipandang secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist)dan dibuang sama sekali dari kehidupan.
Berdasarkan paradigma inilah agama tidak ada sangkut pautnya dengan IPTEK. Seluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialisdi dasarkan pada ide dasar materialisme, khususnya materialisme dialektis.
c. Paradigma Islam
Paradigma Islam yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam apa-apa yang terdapat dalam Al-quran dan Al-hadist menjadi idah fikrinya (landasan fikiran), yaitu suatu asas yang diatasnya dibangun seluruh bangunan fikiran dan ilmu pengetahuan manusia (An-nabhani, 2001)
Paradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami dari ayat yang pertama kali turun (artinya):
“Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan”. (QS. Al-Alaq [96]: 1)
Ayat ini berarti manusia telah diperintahkan untuk membaca guna memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak boleh lepas dari aqidah Islam, karena iqra haruslah dengan bismirabbika, yaitu tetap berdasarkan iman kepada Allah, yang merupakan asas aqidah Islam (Al-Qashash, 1995: 81).
Paradigma Islam ini menyatakan bahwa kata putus dalam ilmu pengetahuan bukan berada pada pengetahuan atau filsafat manusia yang sempit, melainkan berada pada ilmu Allah yang mencakup dan meliputi segala sesuatu ( Yahya Farghal, dikutip dalam M.siddiq Aljawi 2005). Firman Allah SWT:
Artinya: “Dan adalah (pengetahuan) Allah maha meliputi segala sesuatu”. (QS. Anisaa [4]: 126).
Itulah paradigma yang dibawa Rasulullah SAW (w. 632 M) yang meletakan aqidah Islam yang berasas Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah SAW sebagai asas ilmu pengetahuan. Beliau mengajak, memeluk aqidah islam lebih dulu, lalu setelah itu menjadikan aqidah tersebut sebagai pondasi dan standar bagi berbagai ilmu pengetahuan. Dengan jelas kita tahu bahwa Rasulullah SAW telah meletakan aqidah Islam sebagai dasar ilmu pengetahuan, sebab beliau menjelaskan, bahwa fenomena alam adalah tanda keberadaan dan kekuasaan Allah, tidak ada hubungannya dengan nasib seseorang. Hal ini sesuai dengan aqidah muslim yang tertera dalam Al-Quran:
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang berakal”.(QS. Al-Imran [3]: 190).
Inilah paradigma Islam yang menjadikan aqidah Islam sebagai dasar segala pengetahuan seorang muslim. Paradigma inilah yang telah mencetak muslim-muslim yang taat dan soleh, tetapi sekaligus cerdas dalam IPTEK. Itulah hasil dan prestasi cemerlang dari paradigma Islam ini yang dapat dilihat pada masa kejayaan IPTEK dunia Islam antara tahun 700-1400 M. Pada masa inilah dikenal nama Jabir bin Hayyan (w. 721) sebagai ahli kimia termasyhur, Al-Khawarzmi (w. 780) sebagai ahli matematika dan astronomi, Al-Battani (w. 858) sebagai ahli astronomi dan matematika, Al-Razi (w. 884) sebagai pakar kedokteran Ophtamologi, dan kimia. Tsabit bin Qurrah (w. 908) sebagai ahli kedokteran dan tekhnik, dan masih banyak lagi (tentang kejayaan IPTEK dunia Islam, lihat misanya: M. Natsir Arsyad, 1992; Hossein Bahreisj, 1995; Ahmed dkk, 1999; Eugene A. Myres 2003; A. Zahoor, 2003; Gunadi dan Shoelhi, 2003).
HUBUNGAN
AGAMA,ILMU,TEKNOLOGI & KEBUDAYAAN
Hubungan
Agama dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) di satu sisi memang berdampak positif, yakni
dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai sarana modern industri,
komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Dahulu Ratu Isabella (Italia) di abad XVIperlu
waktu 5 bulan dengan sarana komunikasi tradisional untuk memperoleh kabar
penemuan benua Amerika oleh Columbus.
Tapi di sisi lain, tidak jarang iptek berdampak negatif karena merugikan dan
membahayakan kehidupan dan martabat manusia.
Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.Lingkungan hidup seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak sedikit mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat parah dan berbahaya.Beberapa varian tanaman pangan hasil rekayasa genetika juga di indikasikan berbahaya bagi kesehatan manusia. Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan, dan perjudian (Ahmed, 1999)
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin (Ahmed, 1999).
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:
1) berseberangan atau bertentangan,
2) bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai,
3) tidak bertentangan satu sama lain,
4) saling mendukung satu sama lain,
agama mendasari pengembangan iptek atau iptek mendasari penghayatan agama.Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak.Apa yang dianggap benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya.
Dalam pola hubungan seperti ini,pengembangan iptek akan menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran agama dan pendalaman agama dapat menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran ilmu pengetahuan. Orang yang ingin menekuni ajaran agama akan cenderung untuk menjauhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
Pola hubungan pertama ini pernah terjadi di zaman Galileio-Galilei.Ketika Galileo berpendapat bahwa bumi mengitari matahari sedangkan gereja berpendapat bahwa matahari lah yang mengitari bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat (Furchan,2009)
Bom atom telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.Lingkungan hidup seperti laut, atmosfer udara, dan hutan juga tak sedikit mengalami kerusakan dan pencemaran yang sangat parah dan berbahaya.Beberapa varian tanaman pangan hasil rekayasa genetika juga di indikasikan berbahaya bagi kesehatan manusia. Tak sedikit yang memanfaatkan teknologi internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime) dan untuk mengakses pornografi, kekerasan, dan perjudian (Ahmed, 1999)
Di sinilah, peran agama sebagai pedoman hidup menjadi sangat penting untuk ditengok kembali. Dapatkah agama memberi tuntunan agar kita memperoleh dampak iptek yang positif saja, seraya mengeliminasi dampak negatifnya semiminal mungkin (Ahmed, 1999).
Ada beberapa kemungkinan hubungan antara agama dan iptek:
1) berseberangan atau bertentangan,
2) bertentangan tapi dapat hidup berdampingan secara damai,
3) tidak bertentangan satu sama lain,
4) saling mendukung satu sama lain,
agama mendasari pengembangan iptek atau iptek mendasari penghayatan agama.Pola hubungan pertama adalah pola hubungan yang negatif, saling tolak.Apa yang dianggap benar oleh agama dianggap tidak benar oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula sebaliknya.
Dalam pola hubungan seperti ini,pengembangan iptek akan menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran agama dan pendalaman agama dapat menjauhkan orang dari keyakinan akan kebenaran ilmu pengetahuan. Orang yang ingin menekuni ajaran agama akan cenderung untuk menjauhi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh manusia.
Pola hubungan pertama ini pernah terjadi di zaman Galileio-Galilei.Ketika Galileo berpendapat bahwa bumi mengitari matahari sedangkan gereja berpendapat bahwa matahari lah yang mengitari bumi, maka Galileo dipersalahkan dan dikalahkan. Ia dihukum karena dianggap menyesatkan masyarakat (Furchan,2009)
Pola hubungan ke dua adalah
perkembangan dari pola hubungan pertama.Ketika kebenaran iptek yang
bertentangan dengan kebenaran agama makin tidakdapat disangkal sementara
keyakinan akan kebenaran agama masih kuat di hati, jalan satu-satunya adalah
menerima kebenaran keduanya dengan anggapan bahwa masing-masing mempunyai
wilayah kebenaran yang berbeda.
Kebenaran agama dipisahkan sama sekali dari kebenaran ilmu pengetahuan. Konflik antara agama danilmu, apabila terjadi, akan diselesaikan dengan menganggapnya berada padawilayah yang berbeda. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek tidak dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama seseorang karena keduanya berada pada wilayah yang berbeda. Baik secara individu maupun komunal,pengembangan yang satu tidak mempengaruhi pengembangan yang lain.
Pola hubungan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler yang sudah terbiasa untuk memisahkan urusan agama dari urusan negara/masyarakat (Furchan, 2009).Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan ini, kebenaran ajaran agama tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan tetapi jugatidak saling mempengaruhi. Kendati ajaran agama tidak bertentangan dengan iptek,ajaran agama tidak dikaitkan dengan iptek sama sekali.
Dalam masyarakat di mana pola hubungan seperti ini terjadi, penghayatan agama tidak mendorong orang untuk mengembangkan iptek dan pengembangan iptek tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama. Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler. Karena masyarakatnya sudah terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat, maka. ketika agama bersinggungan dengan ilmu, persinggungan itu tidak banyak mempunyai dampak karena tampak terasa aneh apabila dikaitkan (Furchan, 2009).
Kebenaran agama dipisahkan sama sekali dari kebenaran ilmu pengetahuan. Konflik antara agama danilmu, apabila terjadi, akan diselesaikan dengan menganggapnya berada padawilayah yang berbeda. Dalam pola hubungan seperti ini, pengembangan iptek tidak dikaitkan dengan penghayatan dan pengamalan agama seseorang karena keduanya berada pada wilayah yang berbeda. Baik secara individu maupun komunal,pengembangan yang satu tidak mempengaruhi pengembangan yang lain.
Pola hubungan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler yang sudah terbiasa untuk memisahkan urusan agama dari urusan negara/masyarakat (Furchan, 2009).Pola ke tiga adalah pola hubungan netral. Dalam pola hubungan ini, kebenaran ajaran agama tidak bertentangan dengan kebenaran ilmu pengetahuan tetapi jugatidak saling mempengaruhi. Kendati ajaran agama tidak bertentangan dengan iptek,ajaran agama tidak dikaitkan dengan iptek sama sekali.
Dalam masyarakat di mana pola hubungan seperti ini terjadi, penghayatan agama tidak mendorong orang untuk mengembangkan iptek dan pengembangan iptek tidak mendorong orang untuk mendalami dan menghayati ajaran agama. Keadaan seperti ini dapat terjadi dalam masyarakat sekuler. Karena masyarakatnya sudah terbiasa dengan pemisahan agama dan negara/masyarakat, maka. ketika agama bersinggungan dengan ilmu, persinggungan itu tidak banyak mempunyai dampak karena tampak terasa aneh apabila dikaitkan (Furchan, 2009).
Pola hubungan yang ke empat
adalah pola hubungan yang positif.Terjadinya pola hubungan seperti ini
mensyaratkan tidak adanya pertentanganantara ajaran agama dan ilmu pengetahuan
serta kehidupan masyarakat yang tidak sekuler.
Secara teori, pola hubungan ini dapat terjadi dalam tiga wujud:
ajaran agama mendukung pengembangan iptek tapi pengembangan iptek tidak mendukung ajaran agama, pengembangan iptek mendukung ajaran agama tapi ajaran agama tidak mendukung pengembangan iptek, dan ajaran agama mendukung pengembangan iptek dan demikian pula sebaliknya (Furchan, 2009).
Secara teori, pola hubungan ini dapat terjadi dalam tiga wujud:
ajaran agama mendukung pengembangan iptek tapi pengembangan iptek tidak mendukung ajaran agama, pengembangan iptek mendukung ajaran agama tapi ajaran agama tidak mendukung pengembangan iptek, dan ajaran agama mendukung pengembangan iptek dan demikian pula sebaliknya (Furchan, 2009).
KESIMPULAN
Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia juga
mengalami perkembangan dan mengalami perubahan positif dan perubahan negatif. Teknologi
yang muncul saat ini merupakan hasil perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu
pengetahuan adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui
proses yang disebut metode ilmiah. Sedangkan teknologi adalah pengetahuan
dan keterampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
manusia sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan
pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.
Perkembangan iptek saat ini meliputi berbagai bidang
diantaranya meliputi bidang komunikasi, kesehatan, transportasi dan
bidang-bidang lainnya yang semakin kompleks. Islam sebagai agama yang
tawazun, tidak melarang manusia memanfatkan berbagai macam teknologi saat ini.
Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah S.W.T. yang paling
sempurna sekaligus sebagai khalifah di bumi, manusia perlu mengungkap seluruh
nikmat Allah yang masih tersembunyi dengan Ilmu pengetahuan sebagai wujud
syukur manusia terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah S.W.T. Ilmu
pengetahuan tersebut dikembangkan menjadi teknologi yang mampu mempermudah
manusia untuk hidup di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Senin, 31 Oktober 2016
Stratifikasi Sosial
ILMU SOSIAL DASAR
NAMA: NURMAULIDYA MARHAYADI
UNIVERSITAS :GUNADARMA
DOSEN : AHMAD NASHER
STRATIFIKASI SOSIAL
Setiap individu
dalam masyarakat memiliki status dan kedudukan. Status dan kedudukan ini
mendorong munculnya perbedaan sikap seseorang terhadap orang lain. Atas dasar
itulah, masyarakat dikelompokkan secara vertikal atau bertingkat-tingkat
sehingga membentuk lapisan-lapisan sosial tertentu dengan kedudukannya
masing-masing.
Secara harfiah stratifikasi berasal dari
bahasa latin stratum yang
bermakna tingkatan. Sehingga Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam
masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial yang berbeda-beda
secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula
antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya.
Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” ia mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Dalam karangannya yang berjudul “Social Stratification” ia mengatakan bahwa sistem lapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Manakala Max Weber menganggap sebagai penggolongan
orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam
lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.
DASAR
PEMBENTUKAN PELAPISAN SOSIAL
Ukuran atau
kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial
adalah sebagai berikut:
1. Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
1. Ukuran kekayaan
Kekayaan (materi atau kebendaan) dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, yang tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja,serta kemampuannya dalam berbagi kepada sesama
2. Ukuran kekuasaan dan wewenang
Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering tidak lepas dari ukuran kekayaan, sebab orang yang kaya dalam masyarakat biasanya dapat menguasai orang-orang lain yang tidak kaya, atau sebaliknya, kekuasaan dan wewenang dapat mendatangkan kekayaan.
3. Ukuran kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur.
4. Ukuran ilmu pengetahuan
Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang, misalnya dokter, insinyur, doktorandus, doktor ataupun gelar profesional seperti profesor. Namun sering timbul akibat-akibat negatif dari kondisi ini jika gelar-gelar yang disandang tersebut lebih dinilai tinggi daripada ilmu yang dikuasainya, sehingga banyak orang yang berusaha dengan cara-cara yang tidak benar untuk memperoleh gelar kesarjanaan, misalnya dengan membeli skripsi, menyuap, ijazah palsu dan seterusnya.
SIFAT
STRATIFIKASI SOSIAL
Berdasarkan
sifatnya, stratifikasi sosial di masyarakat terdiri dari:
1. Stratifikasi terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Sistem ini terjadi karena:
1. Stratifikasi terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain. Sistem ini terjadi karena:
§
Perbedaan ras dan sistem nilai
§
Pembagian tugas (spesialisasi)
§
Kelangkaan hak dan kewajiban
Misalnya seperti tingkat pendidikan, kekayaan, jabatan, kekuasaan dan sebagainya. Seseorang yang tadinya miskin dan bodoh bisa merubah penampilan serta strata sosialnya menjadi lebih tinggi karena berupaya sekuat tenaga untuk mengubah diri menjadi lebih baik dengan sekolah, kuliah, kursus dan menguasai banyak keterampilan sehingga dia mendapatkan pekerjaan tingkat tinggi dengan bayaran / penghasilan yang tinggi.
2. Stratifikasi tertutup
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Contoh stratifikasi sosial tertutup yaitu seperti sistem kasta di India dan Bali serta di Jawa ada golongan darah biru dan golongan rakyat biasa. Tidak mungkin anak keturunan orang biasa seperti petani miskin bisa menjadi keturunan ningrat / bangsawan darah biru.
FUNGSI
STRATIFIKASI SOSIAL
Fungsi
stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
- Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif,
seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, wewenang pada jabatan
2.
Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang
diciptakan masyarakat menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada
seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan
3.
Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat
melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan,
wewenang atau kekuasaan
4.
Penentu lambang-lambang (simbol status) atau
kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah
5.
Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan
6.
Alat solidaritas
7.
9 diantara individu-individu atau kelompok yang
menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat
CIRI
STRATIFIKASI SOSIAL
Dengan adanya stratifikasi
sosial membuat sekelompok orang memiliki ciri-ciri yang berbeda dalam hal
kedudukan, gaya hidup, dan perolehan hak dan sumber daya. Ketiga ciri
stratifikasi sosial sebagai berikut.
1) Perbedaan Kemampuan
Anggota masyarakat dari kelas (strata) tinggi memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan anggota kelas sosial di bawahnya.
2) Perbedaan Gaya Hidup
Gaya hidup meliputi banyak hal, seperti mode pakaian, model rumah, selera makanan, kegiatan sehari-hari, kendaraan, selera seni, cara berbicara, tata krama, pergaulan, dan hobi (kegemaran). Orang yang berasal dari kelas atas (pejabat tinggi pemerintah atau pengusaha besar) tentu memiliki gaya hidup yang berbeda dengan orang kelas bawah.
3) Perbedaan Hak dan Perolehan Sumber Daya
Hak adalah sesuatu yang dapat diperoleh atau dinikmati sehubungan dengan kedudukan seseorang, sedangkan sumber daya adalah segala sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung kehidupan seseorang. Semakin tinggi kelas sosial seseorang maka hak yang diperolehnya semakin besar, termasuk kemampuan untuk memperoleh sumber daya.
1) Perbedaan Kemampuan
Anggota masyarakat dari kelas (strata) tinggi memiliki kemampuan lebih tinggi dibandingkan dengan anggota kelas sosial di bawahnya.
2) Perbedaan Gaya Hidup
Gaya hidup meliputi banyak hal, seperti mode pakaian, model rumah, selera makanan, kegiatan sehari-hari, kendaraan, selera seni, cara berbicara, tata krama, pergaulan, dan hobi (kegemaran). Orang yang berasal dari kelas atas (pejabat tinggi pemerintah atau pengusaha besar) tentu memiliki gaya hidup yang berbeda dengan orang kelas bawah.
3) Perbedaan Hak dan Perolehan Sumber Daya
Hak adalah sesuatu yang dapat diperoleh atau dinikmati sehubungan dengan kedudukan seseorang, sedangkan sumber daya adalah segala sesuatu yang bermanfaat untuk mendukung kehidupan seseorang. Semakin tinggi kelas sosial seseorang maka hak yang diperolehnya semakin besar, termasuk kemampuan untuk memperoleh sumber daya.
PROSES
TERJADINYA STRATIFIKASI SOSIAL
Proses terjadinya dari
stratifikasi sosial diantaranya seperti di bawah ini:
1. Terjadi secara otomatis/dengan sendirinya
Dapat
terjadi karena faktor yang sudah ada sejak seseorang lahir, atau proses ini
bisa terjadi karena pertumbuhan masyarakat. Sesorang yang menempati lapisan
tertentu bukan atas kesengajaan yang dibuat oleh masyarakat atau dirinya sendir
akan tetapi terjadi secara otomatis, seperti misalnya keturunan.
2.
Terjadi secara sengaja
Dapat
terjadi dengan sengaja dengan maksud untuk tujuan atau kepentingan bersama.
Sistem ini ditentukan dengan adanya wewenang dan juga kekuasaan yang diberikan
oleh seseorang atau organisasi. Misalnya seperti diberikan oleh partai politik,
perusahaan tempat bekerja, pemerintahan dan lain-lain.
KESIMPULAN
Dari
uraian-uraian yang telah saya paparkan diatas, maka dapat saya simpulkan bahwa
Stratifikasi sosial Stratifikasi sosial adalah adanya lapisan-lapisan;
penggolongan-penggolongan, pengelompokkan-pengelompokkan dalam masyarakat,
karena adanya perbedaan kriteria/ukuran tertentu yang menjadi dasar terjadinya
stratifikasi sosial. Terjadinya stratifikasi sosial itu lebih banyak tidak
sengaja dibentuk oleh individu-individu yang bersangkutan, akan tetapi timbul
dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan masyarakat itu, namun kendatinya ada
juga yang sengaja dibentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Selasa, 25 Oktober 2016
REVIEW DEAR JOHN MOVIE (2010)
Alur Cerita :
John Tyree (Channing Tatum), seorang Sersan dalam Pasukan Khusus
Amerika Serikat, dalam adegan awal terlihat terbaring di
tanah di tengah pertempuran dengan luka tembak ke
tubuhnya. Di adegan lain, koin-koin mulai jatuh di
atasnya, dalam sulih suara, ia ingat perjalanan masa
kanak-kanaknya ke Departemen Percetakan uang logam
AS. Dia menganggap dirinya sebagai koin di Militer
Amerika Serikat, dan menyatakan bahwa hal terakhir
yang ia pikirkan sebelum ia pingsan adalah "kamu".
Tidak dijelaskan lebih lanjut siapa "kamu" yang dimaksud oleh John.
Tahun 2001, John sedang
cuti dari kemiliteran Angkatan
Darat ketika ia bertemu Savannah Lynn Curtis (Amanda Seyfried), seorang
mahasiswi yang sedang menghabiskan liburan musim seminya untuk kegiatan kemanusiaan.
Perkenalan mereka berawal dari John yang mengambilkan tas Savannah yang
terjatuh ke laut. Selama dua minggu
bersama, Savannah dan John
pun jatuh cinta. John juga bertemu keluarga Savannah, tetangganya Tim Wheddon (Hen
ry
ry
Thomas), dan anak Tim, Alan (Lukas Benward) yang menderita autisme.
Adegan awal saat John baru saja
berkenalan dengan Savannah sehabis mengambilkan tas Savannah yang terjatuh ke
laut
Adegan saat John mulai berkenalan dan berbincang dengan Savannah, John
mulai tertarik dengan Savannah sejak itu
Adegan saat John mengajarkan kepada
Savannah "seberapa besar bulan itu, ukurannya tidak akan pernah melebihi
jempolmu" yang diingat Savannah sampai lama sesudahnya
Adegan saat Savannah dan John berciuman
di tengah hujan, di bawah rumah yang dibangun Savannah dan teman-temannya untuk
kemanusiaan
Adegan saat John membantu Savannah
dengan kegiatan sosialnya membangun rumah. Sebenarnya alasan utama John
tentulah supaya bisa bertemu dengan Savannah seharian.
Adegan kemesraan Savannah dan John di
rumah John.
Sejak berciuman di tengah hujan, John
dan Savannah resmi berkencan dan mengunjungi banyak tempat
Savannah menyanyikan lagu "Little
House" untuk John, salah satu adegan paling romantis.
Savannah dan John saat bermesraan di
pinggir pantai H-1 sebelum berpisah
Savannah juga bertemu ayah John (Richard Jenkins), seorang penyendiri yang hanya tertarik
pada koin. John mengatakan padaSavannah obsesi ayahnya dengan koin telah mengganggu hubungan mereka, dan mereka menjadi tidak dekat
lagi. Savannah berkata kepada John bahwa
ayahnya, seperti Alan, mungkin autis. Ini menyinggung John, dimana
dia langsung marah kepada Savannah, dan setelahnya berjalan pulang sendiri dan
di perjalanan pulang
sempat bertengkar dengan teman Savannah, Randy (Scott Porter) dan tanpa
sengaja memukul Tim.
Savannah dan John berangkulan sebelum
John marah karena Savannah menyatakan ayah John mungkin menderita autisme
seperti Alan
Keesokan harinya, John mengunjungi rumah
Savannah untuk minta maaf. Saat mengunjungi rumah Savannah sebelum Savannah
pergi ke sekolah, John bertemu Tim. John meminta
maaf kepada Tim, meninggalkan catatan untuk Savannah, dan setelah
berbaikan mereka menghabiskan satu hari terakhir bersama.
Adegan saat Savannah dan John berbaikan
setelah bertengkar, sebelum Savannah harus kembali ke sekolah
Setelah berpisah, John dan Savannah memulai hubungan jarak
jauh melalui surat. Meskipun John merencanakan
akan meninggalkan tentara dalam 12 bulan, serangan 11
September 2001 membuat konflik baru untuknya, apakah dia harus mengabdi
kepada negaranya atau pulang kepada
Savannah, dan ia akhirnya memilih untuk kembali mendaftar
perpanjangan tugas.
Adegan saat Savannah membaca surat dari
John
Adegan saat John membaca surat dari Savannah
di pesawat
Akhirnya selama dua tahun
berikutnya, John dan Savannah berhubungan melalui surat. John
mulai khawatir saat sudah 2 bulan Savannah belum membalas suratnya yang
terakhir. Pada akhirnya, Savannah mengirimkan surat "DearJohn", memberitahukan bahwa ia telah bertu
nangan dengan orang lain. John, sangat tertekan oleh berita itu, akhirnya
dia membakar semua surat-surat Savannah dan memutuskan tidak pernah
menghubungi Savannah lagi.
Adegan saat John membaca surat
pengkhianatan dari Savannah
Setelah itu, dalam
sebuah patroli wilayah di Iraq, John ditembak dua kali oleh musuh ,dan saat
sudah mendapat perawatan di Jerman dan telah sembuh, dia menolak untuk menuruti
perintah atasannya yaitu pulang ke rumah, malahan dia kembali mendaftar untuk
perpanjangan tugas. Selama empat tahun berikutnya, John mengambil bagian
dalam berbagai misi. Saat menunggu untuk menerima perintah dimana unitnya
akan ditugaskan, John diberitahu bahwa ayahnya terkena stroke. Ketika John
tiba di rumah sakit, dokter memberitahu dia bahwa ayahnya dalam kondisi
serius.
Adegan saat John membacakan surat
terakhir untuk ayahnya sebelum ayahnya meninggal. Momen yang mengharukan.
John, merasa bersalah
bahwa dia tidak ada di samping ayahnya saat ayahnya sakit, bertanya kepada
dokter apakah hasilnya akan berbeda jika saat itu dia ada di samping
ayahnya. Dokter tidak berpikir begitu, dan John menulis surat
kepada ayahnya, yang dibacakannya kepada ayahnya di rumah sakit. Dari hal
ini kemudian penonton akan tersadar bahwa sulih suara John di awal film itu
dari surat ini, di mana ia mengatakan kepada ayahnya bahwa hal pertama yang
melintasi pikirannya setelah dia ditembak adalah koin, dan hal terakhir yang
ada dipikirannya sebelum ia kehilangan kesadarannya adalah
"kamu". "Kamu" yang dimaksud adalah ayahnya, yang adalah
orang terpenting di hidupnya. Tak lama kemudian, ayahnya meninggal.
Adegan ketika Savannah dan John bertemu
lagi setelah sekian lama.
John kemudian mengunjungi Savannah. Ia
kemudian menyadari bahwa pria yang dinikahi Savannah adalah
Tim, dan bahwa Tim menderita kanker. Savannah memberitahu
John bahwa
Tim tidak
mendapat kemajuan di rumah
sakit dan membutuhkan obat percobaan dimana mereka tidak mampu
membayar. John mengunjungi Tim di rumah sakit, di
mana Tim meminta maaf kepada John untuk situasi
ini, tetapi mengatakan bahwa ia
senang anaknya akan selalu memiliki seseorang untuk merawatnya. Tim juga
berkata bahwa Savannah masih mencintai John.
Setelah pulang ke rumah
kembali, John dan Savannah makan
malam bersama, dan saat akan pergi
John berkata selamat tinggal padanya, tidak seperti dahulu
ketika akan berpisah mereka pasti akan saling berkata, " aku akan
menjumpaimu segera". Keduanya menangis sewaktu berpisah. Menangisi karena
sebenarnya mereka berdua saling mencintai, tapi tidak akan pernah bisa saling
memiliki.
Adegan sewaktu John
meminta penjelasan kepada Savannah kenapa Savannah meninggalkannya begitu saja
dan malah menikah dengan orang lain.
John akhirnya menjual
semua koleksi koin ayahnya, tetapi tetap menyimpan 1 koin yang pernah dia dan
ayahnya temukan pertama kali. Dengan nama anonim (tidak menyebutkan namanya)
dia menyumbangkan semua uang itu untuk membiayai pengobatan Tim
. Adegan berikutnya menunjukkan John
kembali dengan unit-nya, dengan
menggunakan 1 koin yang dia simpan untuk menunjukkan
apa yang harus dilakukannya dengan unitnya, apakah beristirahat atau meneruskan
perjalanan. Sesaat sesudahnya, John mendapat surat tak
terduga dari Savannah. Dia menulis tentang bagaimana
dia menerima sumbangan anonim untuk membantu Tim dengan pengobatannya,
yang memberinya kesempatan untuk kembali
ke rumah dan mengucapkan selamat tinggal kepada teman dan keluarga sebelum ia meninggal. Dia menulis bahwa dia akan
selalu bertanya-tanya di mana John dan apa
yang dia lakukan, tapi menerima bahwa dia kehilangan hak untuk
mengetahui hal tersebut sejak waktu
yang lama. Dalam adegan terakhir film tersebut, di
tengah kota, John menuntun sepeda di pinggir
jalan dan, setelah berhenti untuk mengunci
sepedanya, matanya bertemu dengan
mata Savannah melalui jendela kafe.Savannah keluar kafe, dan mereka
berangkulan.
Adegan ketika John bertemu kembali
dengan Savannah secara tidak sengaja di kota. Tidak dijelaskan lebih lanjut
apakah mereka kembali berkencan atau tidak.
referensi: http://belajarsejarahfun.blogspot.co.id/2011/03/sinopsis-film-dear-john-spoiler.html
Langganan:
Postingan (Atom)